9 Tanda Pernikahan Akan Berakhir Perceraian | LALA CATERING WEDDING

9 Tanda Pernikahan Akan Berakhir Perceraian

Posted by


Setiap pasangan yang menikah tentu ingin agar pernikahannya langgeng. Tidak ada orang yang menikah agar bercerai, karena setiap doa pernikahan pasti menginginkan pernikahan awet hingga hanya maut yang memisahkan. Namun faktanya, jumlah perceraian semakin banyak.
Kami tidak berharap agar pernikahan Anda berakhir dengan kata perceraian, namun setiap pasangan pada dasarnya berhak mengambil keputusan apapun untuk hidupnya. Dilansir olehGeniusbeauty.com, inilah 9 tanda yang menjadi tanda bahwa pernikahan Anda akan berakhir dengan perceraian.
  • Tidak Ingin Memiliki Anak

    Anak bisa menjadi hal yang sangat sensitif dalam pernikahan. Jika salah satu pihak ingin memiliki anak, namun pihak yang satu lagi tidak ingin memiliki anak, maka hal ini akan memperbesar kemungkinan perceraian.
  • Mempermasalahkan Hal Sepele

    Suami Anda tidak akan lagi menjadi pria yang sempurna, Anda akan melihat kebiasaan buruknya setelah menikah. Mulai dari hal kecil seperti tidak meletakkan baju kotor di tempatnya, lupa meletakkan kunci kendaraan dan sebagainya. Hal ini sebenarnya kecil, namun jika sampai membuat pertengkaran besar, Anda harus mempertanyakan mengenai kompromi dalam pernikahan Anda.
  • Ada Masalah Hubungan Suami Istri

    Setelah menikah, kehidupan sek sual menjadi salah satu menu yang akan menjadi salah satu faktor langgeng tidaknya rumah tangga. Jika salah satu pasangan memiliki masalah sek sual atau tidak bisa mengimbangi hasrat pasangan, maka kemungkinan akan berbuah perceraian. Kecuali Anda atau pasangan tidak malu melakukan terapi pada ahlinya untuk mengatasi hal ini.
  • Sering Membandingkan Suami

    Rumput tetangga selalu lebih hijau, jika Anda sering membanding-bandingkan suami dengan suami orang lain, atau bahkan membandingkannya dengan mantan pacar, sesungguhnya Anda sedang menyulut api. Demikian sebaliknya, jika suami sering membandingkan Anda dengan wanita lain, besar kemungkinan rasa menghormati sudah hilang dan bisa berdampak pada perceraian.
  • Saling Tidak Menghormati Lagi

    Anda dan suami sama-sama tidak peduli lagi dengan perasaan masing-masing. Anda dengan bebas menghina dia, bahkan di depan orang lain, bahkan mungkin juga sebaliknya. Tidak adanya rasa hormat dalam pernikahan dapat diibaratkan mengendalikan mobil tanpa setir, hanya akan mencelakai pernikahan itu sendiri. Hinaan ini bisa menjadi dendam panjang yang membuat kedua pihak ingin memisahkan diri.
  • Saling Tidak Peduli

    Anda tidak peduli dia sudah makan atau belum, tidak peduli dia sedang sakit atau sehat, tidak peduli dengan perasaanya setelah dimarahi bos, tidak peduli saat usahanya gagal dan sebagainya, demikian juga jika Anda merasakan hal yang sama. Ketidakpedulian ini seolah membuat Anda dan suami terpaksa tinggal bersama tanpa adanya ikatan sama sekali. Semakin renggang ikatan ini, semakin besar risiko perceraian.
  • Tidak Nyaman Berada di Rumah

    Bosan terus berada di rumah adalah hal yang wajar, namun jika Anda merasa tidak nyaman setiap kali suami di rumah, atau bahkan jika Anda sudah berkali-kali liburan tapi masih merasakan hal yang sama, kemungkinan besar Anda memang sudah bosan, dan lelah secara mental pada pernikahan Anda.
  • Anda Tidak Menyukai Hobi Bodohnya

    Anda tidak paham mengapa dia masih mengoleksi mobil-mobilan, Anda juga tidak paham mengapa dia masih suka membeli miniatur kartun yang semuanya Anda anggap tidak berguna dan hanya buang uang. Semakin Anda menganggap hobi suami sangat 'bodoh' dan tidak berguna, akan semakin banyak pertengkaran dan suami akan menganggap Anda melukai harga dirinya. Jangan salah, perceraian karena hobi 'bodoh' ini banyak terjadi.
  • Suami Tiba-Tiba Menjadi Sangat Baik

    Banyak wanita yang senang jika suaminya begitu perhatian, sangat peduli, membelikan ini dan itu, namun waspada, jika sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal itu dan baru-baru saja melakukannya, kemungkinan dia tahu bahwa Anda tidak bahagia dengan pernikahan dan ingin agar Anda tidak mengajukan gugatan perceraian.
Bercerai atau tidak pada akhirnya kembali pada Anda dan suami. Yang lebih tahu masalah dan tekanan dalam rumah tangga adalah Anda dan dia. Bijaklah dan ambil keputusan terbaik. Doa kami tentu saja, semoga pernikahan Anda masih bisa diselamatkan.

0 komentar:

Posting Komentar